BREAKING NEWS

Simkomdig

Simulasi dan Komunikasi Digital

Kamis, 06 Mei 2021

Konsep tata cahaya dalam pengambilan gambar

 1.     Konsep tata cahaya

Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting ketika mengambil gambar. Namun, cahaya yang terlalu banyak akan membuat obyek terlihat putih. Sebaliknya, kurang cahaya dapat membuat obyek tidak terlihat. Sebagian besar kamera foto saat ini telah dilengkapi pengaturan cahaya otomatis. Namun demikian, saat mengambil gambar diluar ruangan, sebaiknya posisi Anda membelakangi cahaya matahari.  Dalam kaitannya dengan masalah penataan cahaya, satu hal yang tidak boleh dilupakan oleh fotografer adalah penempatan kamera harus sedemikian rupa sehingga kamera membelakangi pintu atau jendela, karena melalui pintu atau jendela tersebut cahaya masuk ke dalam ruangan.



Melalui penataan cahaya, dapat diciptakan suasana yang dapat menyentuh emosi penonton. Misalnya suasanya sedih, gembira, dan sakral. Demikian pula melalui penataan cahaya dapat memberikan kesan obyek sedang marah, sedih, atau berwibawa. Jadi, meskipun kini telah banyak kamera foto dengan sensitivitas tinggi, dimana dalam suatu ruangan yang cukup luas dapat mengambil gambar dengan sangat jelas, tidak berarti mampu menggeser peranan tata cahaya. Sebab, dengan pencahayaan terhadap suatu obyek akan dapat menciptakan gambar yang terang dan indah.


2.     Tujuan Tata Cahaya
Tujuan dari tata cahaya adalah untuk mendapatkan gambar yang menarik dan mendukung suatu produksi visualisasi fotografi. Tata cahaya/lampu yang menyinari semua obyek sesungguhnya menghadirkan kemungkinan bagi sutradara dan aktor untuk saling melihat dan berkomunikasi. Semua obyek yang disinari memberikan gambaran yang jelas kepada penikmat foto tentang segala sesuatu yang akan dikomunikasikan.
Banyak sekali fungsi tata cahaya/lampu tetapi fungsi dasar tata cahaya/lampu ini ada 4, yaitu penerangan, dimensi, pemilihan, dan atmosfir.
1) Penerangan
Inilah fungsi paling mendasar dari tata cahaya. Lampu memberi penerangan pada pemain dan setiap obyek yang ada dilokasi. Istilah penerangan dalam tata cahaya bukan hanya sekedar memberi efek terang sehingga bisa dilihat tetapi juga memberi penerangan bagian tertentu dengan intensitas tertentu. Tidak semua area memiliki tingkat terang yang sama tetapi diatur dengan tujuan dan maksud tertentu sehingga menegaskan pesan yang hendak disampaikan.
 2) Dimensi
Tata cahaya dapat mencitrakan kedalaman sebuah obyek. Dimensi dapat diciptakan dengan membagi sisi gelap dan terang atas obyek yang disinari sehingga membantu perspektif tata panggung. Jika semua obyek diterangi dengan intensitas yang sama maka gambar yang akan tertangkap oleh kamera tampak sama. Dengan pengaturan tingkat intensitas serta pemilahan sisi gelap dan terang maka dimensi obyek akan muncul.
3) Pemilihan
Tata cahaya dapat dimanfaatkan untuk menentukan obyek dan area yang
hendak disinari. Pengaturan tata cahaya/lampu ini tidak hanya berpengaruh bagi perhatian penikmat fotografi tetapi juga bagi obyek untuk menampilkan keindahan dalam suatu frame.
 4) Atmosfir
Fungsi tata cahaya yang paling menarik adalah kemampuannya menghadirkan suasana yang mempengaruhi emosi penikmat fotografi. Kata “atmosfir” digunakan untuk menjelaskan suasana serta emosi yang terkandung dalam karya fotografi. Sejak ditemukannya teknologi, efek lampu dapat diciptakan untuk menirukan cahaya bulan dan matahari pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, warna cahaya matahari pagi berbeda dengan siang hari.

3.     Prinsip tata cahaya
Proses pengambilan gambar fotografi, baik di dalam maupun luar ruangan sangat penting untuk mengatur pencahayaan sehingga subyek akan tampak dengan jelas. Jika pengambilan gambar dilakukan di dalam ruangan, usahakan ruangan memiliki cukup banyak cahaya alami ataupun cahaya buatan. Dalam proses produksi fotografi, tata cahaya memegang peranan yang sangat penting, bahkan yang paling menentukan nilai atau kualitas materi fotografi yang ingin ditampilkan. Secara umum, dalam tata cahaya dikenal istilah three points lighting, merupakan formula dasar
pencahayaan dalam produksi fotografi. Three points lighting yaitu key light, fill light dan back light.

a. Keylight 
Key light adalah cahaya terkuat dan paling penting dari tiga cahaya yang
digunakan dalam teknik ini. Sumber cahaya ini ditempatkan di antara sisi
kamera dan subjek sedemikian rupa (biasanya membentuk sudut 45) sehingga satu sisi subyek akan terang, tetapi sisi lain agak gelap. 
Biasanya sinar yang digunakan pada keylight merupakan seberkas sinar dari hard light dan terfokus pada subyek. Banyaknya sumber cahaya untuk keylight, tergantung dari banyaknya sudut pengambilan gambar. Oleh karena itu, dalam produksi film, sumber cahaya ditempatkan di berbagai arah dengan berbagai intensitas.


b. Fill light
Fill light digunakan sebagai sumber cahaya sekunder untuk key light dan
ditempatkan di sisi berlawanan dari subyek (membentuk sudut -45). Sumber cahaya ini tidak seterang key light, karena hanya digunakan untuk mengisi bayangan yang dihasilkan key light. Fill light membantu mengurangi kontras yang dihasilkan oleh key light sehingga gambar lebih terlihat natural.

 
c. Back light
Back light ditempatkan di belakang subyek dan digunakan untuk pencahayaan subyek dari belakang. Back light bisa lebih terang atau lebih redup dari keylight; sumber cahaya ini akan memberikan highlight yang cukup pada subyek dan memisahkan subyek dari latar belakang. Back light menambah kedalaman gambar, sehingga membuat tampilan gambar menjadi tiga dimensi.

Penataan lampu dapat pula memberikan kesan tertentu. Penataan lampu juga dapat diatur untuk memberikan berbagai efek, baik efek yang bersifat artistik, yang umum digunakan untuk acara hiburan, maupun efek dramatis. Untuk mendapatkan penyinaran yang seimbang antara ketiga unsur penyinaran, harus ada perbandingan tertentu antara key light, fill light dan back light. Perbandingan tersebut adalah 3 untuk back light, 2 untuk key light dan 1 untuk fill light. Back light mendapat perbandingan terbanyak agar dapat memisahkan subyek dengan dekorasi sehingga gambar tidak terlihat menempel.


     E.   Rangkuman
    Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting ketika mengambil gambar. Saat mengambil gambar diluar ruangan, sebaiknya posisi membelakangi cahaya matahari. Melalui penataan cahaya, dapat diciptakan suasana yang dapat menyentuh emosi penonton. Tujuan dari tata cahaya adalah untuk mendapatkan gambar yang menarik dan mendukung suatu produksi visualisasi fotografi. Banyak sekali fungsi tata cahaya/lampu tetapi fungsi dasar tata cahaya/lampu ini ada 4, yaitu penerangan, dimensi, pemilihan, dan atmosfir. Secara umum, dalam tata cahaya dikenal istilah three points lighting, merupakan formula dasar pencahayaan dalam produksi fotografi. Three points lighting yaitu key light, fill light dan back light.

Kamis, 08 April 2021

7 Teknik Camera Movement untuk Bikin Video Sinematik Pakai Smartphone

noboy - Sama seperti mengambil foto, perlu waktu bagi kita untuk bisa merekam video dengan baik dan benar agar dapat menghasilkan video yang berkualitas. Untuk masuk ke tahap tersebut, tentu kita harus mempelajari berbagai teknik dasar kamera dalam merekam video, seperti teknik pengambilan video cinematic.

Nah, dalam tulisan kali ini tim Telset.id mau membagikan 7 teknik camera movement menggunakan kamera smartphone.

Ketujuh teknik ini bisa dibilang teknik dasar pengambilan gambar dalam sinematografi, namun sangat bisa Anda aplikasikan untuk merekam video menggunakan kamera smartphone.

Pan

Video Player
00:00
00:07

Teknik pertama adalah Pan atau Panning, yang merupakan teknik menggerakkan kamera secara horizontal dari satu sisi ke sisi lainnya, baik dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Teknik ini terpaku pada poros atau titik tertentu, karena yang berubah hanya arahnya saja (kiri – kanan atau sebaliknya).

Teknik Panning sangat cocok bagi Anda yang ingin memperlihatkan keadaan sekitar pada video yang direkam atau membangun kesan lokasi pada cerita yang coba Anda ambil

                                                Tilt

Video Player
00:00
00:07

Teknik pengambilan gambar Tilt sebenarnya sama dengan Pan. Bedanya, Tilt menggerakkan kamera secara vertikal, dari atas ke bawah ataupun sebaliknya. Sama dengan Pan, kamera harus diam atau terpaku pada satu titik tertentu.

Saat mengaplikasikan Tilt, Anda juga wajib menggunakan tripod atau alat bantu lainnya, karena tugas Anda hanya menggerakkan sudut kamera saja, bukan posisinya. Teknik ini sendiri sangat berguna bagi Anda yang ingin memperlihatkan karakter atau detail dari objek utama.

Dolly

teknik pengambilan video dolly
Foto: Boords.com

Dolly merupakan teknik pengambilan video yang cukup tricky alias cukup sulit untuk dilakukan apabila kamera smartphone kurang mumpuni. Sebab, Dolly merupakan teknik dimana Anda menggerakkan kamera untuk mendekati dan menjauhi objek utama.

Video Player
00:00
00:08

Tunggu, ini bukan seperti teknik Zoom, karena itu bakal kami jelaskan di bagian lainnya. Dolly cenderung memberikan ilusi kepada penonton bahwa mereka sedang berjalan menuju objek utama, yang tentu saja dapat memberikan pengalaman visual yang berbeda kepada mereka.

Teknik ini juga dapat memberikan visual dengan efek yang mengalir jika dilakukan dengan benar. Itu karena, Dolly memungkinkan Anda untuk merekam objek lain yang bergerak di sekitar objek utama.

{Baca juga: 5 Tips Bikin Foto Bokeh Artistik, Nomor 3 Paling Menentukan}

Zoom

Video Player
00:00
00:07

Nah, teknik Zoom ini bisa dibilang 11-12 dengan Dolly. Bedanya, Zoom memperbesar titik fokus tertentu pada frame gambar, dan bisa dilakukan secara software (bukan membawa kamera untuk mendekati atau menjauhi objek utama).

Yang paling populer dan mungkin mudah diaplikasikan adalah teknik zooming cepat untuk memberikan kesan dramatis pada video apabila dilakukan dengan benar.

Apabila ingin video lebih terlihat kreatif, biasanya teknik ini dapat digunakan untuk memperbesar atau memperkecil objek yang tidak terduga.

Truck

Video Player
00:00
00:10

Truck bisa dibilang perpaduan antara Pan dengan Dolly. Ya, teknik ini mengharuskan Anda untuk menggerakkan seluruh kamera ke kiri dan ke kanan, atau sebaliknya.

Jika di film, teknik ini sering digunakan untuk mengikuti karakter utama dalam aksinya. Biasanya, kru film menggunakan semacam trek atau disebut sebagai fluid motion track dan menyimpan kamera di atasnya agar bisa mendapatkan gambar yang stabil saat mengikuti aksi karakter utama.

Pedestal

Video Player
00:00
00:08

Mirip seperti teknik Truck, Pedestal menggerakkan kamera ke atas dan ke bawah atau sebaliknya. Teknik ini berbeda dengan Tilt yang hanya mengubah sudut kamera menjadi naik dan turun.

Teknik ini biasanya digunakan untuk menampilkan objek yang tinggi, seperti gedung-gedung bersejarah yang membuat penonton dapat melihat seluruh detail objek utama dari bawah sampai ke atas.

Agar sempurna, teknik ini perlu aksesoris pendukung seperti gimbal agar hasil video tetap stabil tanpa adanya goyangan yang merusak atau menurunkan kualitas video.

{Baca Juga: Rekomendasi HP yang Bagus untuk Merekam Suara}

Rack Focus

teknik pengambilan video cinematic

Teknik terakhir adalah Rack Focus. Teknik ini bisa dibilang jarang diaplikasikan oleh para videografer pemula, karena cukup tricky untuk dilakukan.

Teknik ini intinya menyesuaikan lensa kamera untuk memberikan efek buram atau tidak fokus pada objek utama, kemudian secara perlahan membuatnya terlihat lebih tajam, fokus, dan detail. Rack Focus juga bisa diaplikasikan dari fokus menjadi buram untuk secara efektif mengubah fokus penonton dari satu objek ke objek lainnya.

 
Copyright © 2014 T I K. Designed by OddThemes